penyebab air laut asin
PENYEBAB
AIR LAUT YANG ASIN
Nurul Maharani Putri
Pernahkah
kalian merasakan rasa air laut? Bagaimana rasanya? Pernahkah kalian bertanya
penyebab asin air laut, sedangkan semua air sungai yang tawar bermuara di laut.
Berikut pemaparan dan penjelasan air laut yang asin. Dan ternyata penyebab rasa
asin pada air laut berasal dari daratan, lalu bagaimana ceritanya?
Pada
saat terjadi hujan di daratan, air akan meresap dalam tanah dan sedikit demi
sedikit akan keluar lagi melalui sungai - sungai dan akhirnya mencapai laut.
Nah pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut air dari daratan juga membawa
garam - garam mineral sehingga laut di penuhi garam - garam mineral. Garam
mineral ini terbawa dari resapan tanah karena tanah mengandung garam mineral.
Kita
mengetahui laut mempunyai permukaan yang sangat luas sehingga hal ini menjadi
salah satu faktor penguapan yang cukup besar, pada saat air laut menguap
hanyalah H20 (air) sedang garam garam mineral tetap tinggal bersama air laut, begitulah
sehingga air laut rasanya asin. Kadar keasinan air laut ini dipengaruhi oleh
faktor suhu, biasanya semakin panas daerah tersebut air lautnya semakin asin. Hal
ini disebabkan tingkat penguapan yang tinggi menjadikan air yang menguap lebih
banyak hingga kadar garam yang tersisa juga meningkat.
Lalu
kenapa air di danau itu tidak berasa asin padahal airnya juga dari daratan?
Jawabannya karena permukaan air danau tidak cukup luas sehingga penguapannya
tidak begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau
masih seimbang (balance) dan sumber mineralnya sangat terbatas beda dengan laut
yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.
Air
laut adalah air dari laut atau samudera, air laut memiliki kadar garam rata -
rata 3.5%. Artinya dalam 2,5 liter (2500 ml) air laut terdapat 60 gram garam
namun tidak seluruhnya garam dapur/NaCI. Walaupun kebanyakan air laut di dunia
memiliki kadar garam sekitar 3,5%, air laut juga berbeda-beda kandungan
garamnya.
Yang
paling tawar adalah di timur teluk finlandia dan di utara Teluk Bothnia,
keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah Laut Merah, dimana
suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan
air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.
Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang
terdapat dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kasium, dll.
Apabila
air sungai mengalir ke lautan, air tesebut membawa garam. Ombak laut yang
memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu - batuan.
Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.
Lalu
bagaimana penjalasan Al-Qur’an mengenai hal ini? Khusus untuk air laut,
sebagian kita mungkin sering bertanya mengapa rasanya begitu asin dan berbeda
dengan air jenis lain ? bagaimana Allah SWT menciptakannya agar bermanfaat bagi
kehidupan mahluknya. Sebagian orang mungkin lebih berharap air laut yang tawar
agar lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Terlebih untuk memenuhi kebutuhan
hidup saat krisis air melanda.
Allah
SWT menciptakan air laut yang asin bukan tanpa alasan. Tetapi, ada hikmah luar biasa
di balik proses alam ini. Bahkan bahaya besar mengintai mahluk ketika rasa air
laut tidak asin. Dan sebenarnya apa yang akan terjadi?
Proses
penciptaan air laut ini tidak luput dalam pembahasan yang dijelaskan Al-Qur’an,
seperti berikut ini :
“dan
tidaklah sama antara dua laut ; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit. Dan dari masing masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakai. “dan
pada masing-masing kamu lihat kapal – kapal berlayar membelah laut supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur” (QS. Faathir : 12).
Baiklah
dalam penelitian, terbukti bahwa salah satu bahaya yang akan menimpa mahluk
hidup ketika air laut tidak asin adalah tempat ini akan menjadi pusat dari segala
macam penyakit. Tentu ini akan mengancam kesemalamatan penduduk dunia,
mengingat luas lautan lebih luas dari pada daratan. Mengapa bisa demikian?
Salinitas
(kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mencegah
terjadinya pembusukan dan perkembangbiakan penyakit. Kalau tidak demikian
niscaya menjadi pusat (markas) yang baik bagi wabah dan penyakit yang menyebar
ke seluruh negara dan bangsa.
Hal
ini telah dibuktikan dengan mengingat tragedi tsunami, bayangkan ada begitu
banyak korban jiwa yang meninggal dalam tragedi tersebut. Sebagian ditemukan,
namun tidak sedikit pula yang ikut terseret menuju lautan dan samudra yang
luas. Lalu bagaimana jadinya jika air laut rasanya air tawar? Jika air laut
tidak asin, maka jenazah ini justru akan menjadi wabah penyakit karena mengalami
pembusukan.
Selain
itu, asinnya air laut juga memberikan hikmah luar biasa lainnya. Jika air laut
tidak asin, niscaya akan menyulitkan dunia transportasi air. Namun, bagaimana
bisa ?
“dan
di antara tanda – tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di
laur seperti gunung gunung” (Qs.
Asy-syuuraa : 32).
“kapal
yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia” (Qs al-baqarah : 164).
“masing
– masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat
mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (Qs. Faathir : 12)
Laut
dan transportasi menjadi bagian memukau. Allah SWT menjelaskan tentang laut dan
dan dihubungkan dengan kapal kapal sebagai alat transportasinya. Jika ini tidak
istimewa, mengapa allah tidak menyebut sungai dan alat transportasinya? Karena
keistimewaanya inilah maka allah menyebutkannya dalam Al-Qur’an.
Ternyata
ini ada kaitannya dengan asinnya air laut. hal ini bisa dibuktikan dengan
proses pembuatan es krim. Jika melihat proses membuat es krim, maka akan
ditemukan bahwa pembekuan es krim dengan menggunakan es saja tidak cukup.
karena es tidak dapat mendinginkan hingga di bawah 0 derajat Celcius.
Untuk
itu, para pekerja mencampurkan garam ke dalam es, sehingga membentuk cairan
asin yang meleleh di bawah nol derajat. Yang perlu diperhatikan bahwa
pendinginan dengan cara ini yaitu peningkatan konsentrasi garam tidak dapat
dilakukan sampai suhu di bawah 12 derajat celcius. Dan pengamatan sederhana ini
termasuk yang penting terjadi di danau dan sungai dapat membeku di musim
dingin. Tapi laut tidak, Salah satu penyebab utamanya adalah laut memiliki
air yang asin.
Kandungan
garam di air laut menurunkan titik bekunya. Maka keberadaan kadar garam di laut
ini membuat air laut baru membeku pada derajat di bawah 0 (nol) derajat, suatu
hal itu memungkinkan air laut tetap mengalir/tidak beku karena ia cair pada
derajat kurang dari 10 derajat.
Jadi,
suhu musim dingin rata-rata tidak mampu membekukan air laut. sehingga hal itu memudahkan
pelayaran pada musim dingin pada waktu yang lebih lama karena air laut tidak
membeku pada suhu di bawah nol derajat.
Terima
kasih, telah membaca pemaparan ilmu tersebut. Untuk kebenaran, wallahualam,
hanya Allah lah pemilik ilmu pengetahuan. Tidak satupun di muka bumi yang
diciptakannya tanpa hikmah, hidup penuh sebab dan akibat. Begitulah Allah
menciptakan semuanya dengan alasan dan tujuan.
Komentar
Posting Komentar